Rabu, 06 Oktober 2010

bab 3 kabutuhan dan motivasi konsumen

Motivasi merupakan dorongan/tenaga pendorong pada diri individu/seseorang untuk melakukan sesuatu guna memenuhi kebutuhannya yang belum terpenuhi.

Secara umum, kebutuhan manusia sebagai individu terbagi menjadi dua, kebutuhan dasar dan kebutuhan perolehan.

No

Basic Need (Kebutuhan Dasar)

Acquired Need (Kebutuhan Perolehan)

1

Bersifat fisiologis biogenis

Bersifat psikologis psikogenis

2

Makanan, minuman, air, udara, pakaian, perumahan, seks

Memperoleh penghargaan diri, martabat, kasih sayang,kekuasan, pengetahuan

3

Disebut kebutuhan primer/motif primer

Disebut kebutuhan sekunder/motif sekunder

Semua prilaku individu yang didorong motivasi-motivasi tersebut, dilakukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hasil yang diinginkan inilah yang disebut sebagai sasaran.

Pemilihan ssasaran , bagi setiap individu berbeda satu sama lai, tergantung beberapa hal yakni,

  1. Pengalaman pribadi
  2. Kemampuan fisik
  3. Norma dan nilai yang berlaku
  4. Kemudahan mencapai sasaran

Dan dalam prakteknya, terdapat keterkaitan antara kebutuhan dan sasaran tersebut. Walaupun pada kenyataannya pula, kesadaran orang akan “sasaran” cenderung kurang, isbanding kesadarannya akan “kebutuhan”. Orang cenderung lebih menyadari kebutuhan dasarnya/fisiologis ketimbang kebutuhan perolehan/psikologis.

Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahteraan, sehingga bila ada diantara kebutuhan tersebut yang tidak terpenuhi maka manusia akan merasa tidak sejahtera atau kurang sejahtera. Dapat dikatakan bahwa kebutuhan adalah suatu hal yang harus ada, karena tanpa itu hidup kita menjadi tidak sejahtera atau setidaknya kurang sejahtera.


contoh :

motivasi : seorang politisi mungkin tidak menyadari betapa tingginya kebutuhannnya akan “kekuasan”, tapi ia secara rutin aktiv dalam pemilihan jabatan tertentu dalam pemerintahan.


kebutuhan : kebutuhan pokok .. makanan,sandang, papann dll.


sumber : http://consumerbehaviour.blogsome.com/2007/11/09/motivasi-konsumen/

http://iwandahnial.wordpress.com/2008/09/22/kebutuhan-keinginan-dan-cukup/

BAB 2 STRATEGI PEMASARAN DAN PERILAKU KONSUMEN

Strategi adalah ilmu dan seni menggunakan kemampuan bersama sumber daya dan lingkungan
secara efektif yang terbaik. Terdapat empat unsur penting dalam pengertian strategi,yaitu: kemampuan, sumber daya, lingkungan, dan tujuan. Empat unsur tersebut, sedemikian rupa disatukan secara rasional dan indah sehingga muncul beberapa alternatif pilihan yang kemudian dievaluasi dan diambil yang terbaik. Rumusan strategi tidak selalu memberikan informasi apa yang akan dilakukan, mengapa dilakukan demikian, siapa yang bertanggung jawab dan mengoperasionalkan, berapa besar biaya dan lama waktu pelaksanaan, hasil apa yang akan diperoleh. Akhirnya tidak terlupa keberadaan strategi pun harus konsisten dengan lingkungan, mempunyai alternatif strategi, fokus keunggulan dan menyeluruh, mempertimbangkan kehadiran risiko, serta dilengkapi tanggung jawab sosial. Singkatnya strategi yang ditetapkan tidak boleh mengabaikan tujuan, kemampuan, sumber daya, dan lingkungan. Keberadaan strategi mempunyai jangka waktu relatif panjang. Hal tersebut, menyiratkan prediksi perubahan lingkungan penting memperoleh perhatian.

TIGA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KONSUMEN
(1). Konsumen Individu
Pilihan merek dipengaruhi oleh ; (1). Kebutuhan konsumen, (2). Persepsi atas karakteristik merek, dan (3). Sikap kearah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.

(2). Pengaruh Lingkungan
Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh (1). Budaya (Norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan), (2). Kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen), (3). Grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi) dan (4). Faktor menentukan yang situasional ( situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).

(3). Marketing strategy
Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah (1). Barang, (2). Harga, (3). Periklanan dan (4). Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Kebutuhan ini digambarkan dengan garis panah dua arah antara strategi pemasaran dan keputusan konsumen dalam gambar 1.1 penelitian pemasaran memberikan informasi kepada organisasi pemasaran mengenai kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merek, dan sikap terhadap pilihan merek. Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada konsumen.

Ketika konsumen telah mengambil keputusan kemudian evaluasi pembelian masa lalu, digambarkan sebagai umpan balik kepada konsumen individu. Selama evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan pola pengumpulan informasi mungkin berubah, evaluasi merek, dan pemilihan merek. Pengalamn konsumsi secara langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan membeli merek yang sama lagi.

Panah umpan balik mengarah kembali kepada organisasi pemasaran. Pemasar akan mengiikuti rensponsi konsumen dalam bentuk saham pasar dan data penjualan. Tetapi informasi ini tidak menceritakan kepada pemasar tentang mengapa konsumen membeli atau informasi tentang kekuatan dan kelemahan dari merek pemasar secara relatif terhadap saingan. Karena itu penelitian pemasaran diperlukan pada tahap ini untuk menentukan reaksi konsumen terhadap merek dan kecenderungan pembelian dimasa yang akan datang. Informasi ini mengarahkan pada manajemen untuk merumuskan kembali strategi pemasaran kearah pemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih baik.

contoh :

PT. Gudang Rabat Alfa Retailindo Solo merupakan sebuah usaha yang didirikan untuk memberi kemudahan dan pelayanan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan seharihari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku sering beli dan jarang beli pada konsumen, mengetahui variabel bebas yang membedakan perilaku konsumen. Penelitian ini melakukan pengujian dengan model diskriminan, mampu atau tidak melakukan klasifikasi responden dengan tepat. Manfaat penelitian ini memberikan informasi tentang kebutuhan yang diharapkan oleh konsumen, kepada PT. Gudang Rabat Alfa Retailindo Solo dalam mengambil kebijakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga dapat memahami peluang pemasaran yang efektif. Tahap awal penelitian adalah mengidentifikasi populasi dan sampel, setelah itu dilakukan penyebaran kuisioner terhadap konsumen yang telah berbelanja di ALFA. Tahap berikutnya melakukan pengujian instrumen dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Pengolahan data menggunakan analisis diskriminan. Berdasarkan hasil pengolahan data, terdapat perbedaan perilaku antara konsumen yang sering berbelanja dengan konsumen yang jarang berbelanja. Variabel yang paling membedakan perilaku konsumen adalah variabel harga dan fasilitas pendingin udara (AC).





Selasa, 05 Oktober 2010

BAB1 PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN BESERTA CONTOH

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.  Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.  Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang.

 

menjelang Idul Fitri ada kebiasaan untuk merayakannya denganberlebihan. Kita bisa melihat hari-hari terakhir Ramadhan,superma rket dandepartment store dipenuhi pengunjung. Mereka berbelanja banyak kebutuhan untuk merayakan hari besar itu. Sepertinya, masyarakat MuslimIndonesia melupakan hakikat berpuasa yang mereka jalani yaitu menahandiri dari nafsu duniawi. Kebiasaan konsumtif ini juga bisa dilihat dari angkainflasi pada menjelang Hari Raya Idul Fitri. Indeks inflasi meskipun bersifattemporer ada kecenderungan naik. Dalam teori ekonomi fenomena inflasi inisering disebut dengan demand pull inflation, atau inflasi yang terjadi karenaada kenaikan permintaan

 

Kebiasaan konsumtif pada masa menjelang Hari Raya Idul Fitrisebenarnya dapat dilihat dari budaya masyarakat Indonesia yang bersifatkomunal. Masyarakat kita mempunyai semangat kebersamaan yang tinggi.Mereka menganggap Idul Fitri adalah momentum yang tepat untukberkumpul bersama seluruh keluarga dan handai tolan. Mereka akanberusaha menjamu sanak saudara dengan sebaik-baiknya. Prinsip inididukung pula oleh konsep silaturahmi dalam agama Islam. Salah satutujuan silaturahmi adalah meningkatkan ukhuwah Islamiyah. MasyarakatMuslim Indonesia berkeinginan untuk memberikan yang terbaik bagi sanakkeluarganya pada saat Hari Raya Idul Fitri namun terkadang merekamelakukannya dengan cara yang tepat.


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen ,  http://www.scribd.com/doc/6144263/Idul-Fitri-Dan-Perilaku-Konsumtif